AIR DIGENGGAMAN


Toktok…toktokkkk…kubuka pintu depan, tampak seorang teman dengan wajah bersungut,
“Aku numpang ngadem !!”, katanya tegas.
“Ok, bentar yaaa…aku nyalakan AC nya”, jawabku hati-hati.
“Enggak usaaahh, aku mau mati
saja !!”, sekali lagi dengan nada tegas sembari duduk.
“What ?...kalau mau mati jangan dirumahku, aku bakal berurusan dengan polisi”, jawabku.
“Kau reseh.. ini nggak bercanda !!”, jawabnya lugas.
“Huusshh  beneran  ?! …kau kenapa ?”, tanyaku.
“Aku sedang kesal pada suamiku, dia bermaksud memberi pinjaman 100juta kepada adiknya untuk beli rumah”, katanya.
“Kalau mampu meminjami uang segitu banyak, artinya punya lebih dari  itu kan ? kenapa panik”, jawabku.
“Iya, tapi kan tak harus begitu, dia kan bisa pinjam ke bank pake slip gajinya”, jawabnya masih sewot.
“Haa haa…berbahagialah !! kau sedang dibersihkan.”, kataku.
“Apaaa ?!! bener  bakal dikuras kaann ??”, sahutnya sewot.

“Iya, mau dikuras oleh-Nya ha ha haaa…dikuras sifat keterikatanmu akan cengkraman kebendaan”, aku menjelaskan.
“Jangan suka berpraduga buruk atas setiap kejadian. Bisa jadi selama ini kau terlalu menggenggam erat apapun yang kau miliki”, kataku lagi.
“Apa maksudnya ?”, tanyanya penasaran.

“Yang berasa kau miliki didunia ini hanyalah ibarat air di kedua telapak tangan, begitu kau genggam erat maka akan tumpah bahkan habis”, kataku lagi.
“Maksudnya ?”, tanya dia.

 “Jika kau sangat membanggakan suatu hal maka masalah besar akan muncul justru dari point tsb. Sesuatu yang dibanggakan pastilah akan digenggam erat, adapun kebanggaan selalu menjurus pada sikap kesombongan. Padahal Allah sangat membenci kesombongan karena jelas-jelas bertentangan dengan sifat-Nya, yaitu Maha Suci”, aku jelaskan panjang.

 “Maksudku bukan pelit siiihh tapi kan didiskusikan dulu laaahh”, dia berkilah.
“Kalian sudah diskusi tapi dia masih ngotot ?”, tanyaku.
“Belum juga siiihhh…belum diskusi, kemarin dia dah ngomong”, jawabnya tersenyum simpul mempertahankan pembenaran dirinya.

 *Terima kasih Ya Allah, temanku segera menyadarinya hingga menjadi lega. Allah Maha Besar dengan segala Kasih-Nya. Aamiin.


Bumi Pertiwi Indonesia, 21 Agt 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nge-gym

Diet

Ibarat saklar