BERSYUKUR
"Bu, aku tak jadi ikut arisan emas, nanti Insyaallah bulan depan", kata salah satu teman kepada yang lain.
"Mundur lagi ?", tanya yang diajak bicara.
"Terpaksa nih ! aku jadi kesal nggak bisa ikut arisan ini", katanya lagi.
"Wuaaa banyak uang yaaa....", kataku ikut meramaikan
obrolan.
"Anggap nabung bersama-sama", katanya.
"Tapi aku tak jadi ikut, udah ada uang eehh terpaksa buat urunan biaya opname mertua...capeeekk dehh", katanya lagi.
"Lho harusnya bersyukur opnamenya pas kau punya uang, coba kalau kemarin sedang tak pegang uang bagaimana membayar opname mertua, malah pusing mikirnya bukan ?", kataku.
"Oo iya juga ya, aku mikirnya dari sisi kesalnya doang", katanya lekas menyadari.
"Syukurlah jika pahami. Kadang kita hanya melihat dari sisi kepentingan diri sendiri... padahal skenario-Nya sudah pasti selalu yang terbaik lho....coba renungkan ! tanpa kau sadari, biaya sudah disiapkan", kataku lagi.
"Bener beneeerrr....mestinya aku harus bersyukur ya", katanya dengan wajah memucat.
*Terima kasih Ya Allah, teman-temanku punya hati yang melembut.
Bumi Pertiwi Indonesia, 25 Jul 2017
Komentar
Posting Komentar