Hidup Sedetik
“Sedih
ya...nggak sangka kemarin aku masih WA nan cukup lama eehh sekarang dia sudah
tak bernyawa”, komentar salah satu teman.
“Aku teringat, dia pernah menghiburku
sedemikian rupa disaat dulu aku sedang punya masalah, makasih ya teman”, kata
yang lain.
“Kita doakan untuknya. Memang kematian
dan kelahiran itu rahasia-Nya...”, kataku.
“Serasa bukan dari makamnya ya....masih
terasa aneh bagiku”, kata teman satu lagi.
“Maka itu gunakanlah waktu yang kita punya untuk manfaat yang baik, sebab kenikmatan hidup itu sejatinya hanya di detik ini saja... Coba renungkan !! Sedetik yang lalu sudah lewat dan hanya jadi kenangan, manis ataupun pahit kita tak bisa mengulanginya,...satu detik ke depan masih berupa rencana dan harapan. Semestinya didetik sekaranglah dipergunakan untuk bertobat dan mengingat-Nya.... karena kita tak pernah tahu detik-detik kedepan apakah masih diberi kehidupan ataukah sudah saatnya tak bernyawa”, kujelaskan.
“Maka itu gunakanlah waktu yang kita punya untuk manfaat yang baik, sebab kenikmatan hidup itu sejatinya hanya di detik ini saja... Coba renungkan !! Sedetik yang lalu sudah lewat dan hanya jadi kenangan, manis ataupun pahit kita tak bisa mengulanginya,...satu detik ke depan masih berupa rencana dan harapan. Semestinya didetik sekaranglah dipergunakan untuk bertobat dan mengingat-Nya.... karena kita tak pernah tahu detik-detik kedepan apakah masih diberi kehidupan ataukah sudah saatnya tak bernyawa”, kujelaskan.
"Bener juga ya...disela-sela padatnya kegiatan kadang kita lupa mengingat-Nya, bahkan rutinitas ibadah dikerjakan sekedar menggugurkan kewajiban ...yang penting sudah melakukannya, lupa sejatinya ibadah untuk apa...Hhhm perlu perenungan ulang, jangan sekedar sudah menjalankan", kata teman lain.
"Itulah yang terjadi. Jangan sekedar hanya agar tampak beribadah tetapi disaat sedang melakukannya pikirannya masih kemana-mana....sesudah ibadahpun mengulang kembali tabiat buruknya", komenku lagi.
"Hahahaaa....seperti aku dulu, sholat tapi pikirannya melayang-layang, duuh tadi pintu depan sudah dikunci belum ya, oya besok meting pagi jangan sampai terlambat", kata teman lain tertawa.
"Itulah hehehee...sangat banyak yang tampak taat beribadah tetapi masih berhobi memelihara kebencian, mudah diadu domba, mudah diprovokasi, rela dibodohi oknum, padahal hanya diperalat demi suatu kepentingan kelompok tertentu...", ujar temanku.
*Ampuni kami Ya Allah, hamba paham ibadah tanpa melibatkan kejernihan pikiran dan hati, hanyalah ibarat melakukan senam dengan gerakan sholat.
Komentar
Posting Komentar