Ikuti Ego ? Tak Sudi!!

"Masih mau kau berkawan dengan ego-mu ?...akibatnya bisa begini nih,
-Selalu melihat segala hal dari sisi negatifnya.
-Sukanya menyalahkan dan mencari-cari kesalahan orang lain
-Mudah tersinggung, marah, dendam.
-Serakah, tamak.

-Tak mampu melihat kesalahannya sendiri
-Mudah iri, dengki, sirik, benci.
-Maunya selalu tampak menang.
-Merasa paling benar.
-Senang melihat orang lain sengsara.
-Berbahagia jika orang lain terkena musibah.
-Tidak punya empati
-Selalu memaksakan kehendaknya.
-Mudah curiga dan berburuk sangka.
-Tak mampu mengalah.
-Tidak senang melihat orang lain tampak lebih hebat darinya.
-Suka mengadu domba demi kepentingannya.
-Suka menjatuhkan orang lain.
-Dirinya harus lebih hebat dari yang lain.
-Bertindak konyol, curang, merusak, merugikan, menipu dan tidak waspada.
-Senang menghujat, mencela, merendahkan, memaki orang lain.
-Bahkan bisa jadi tega mencelakakan ataupun membunuh", kujelaskan kepadanya.

"Hiihh semoga tak terpikat ego-ku dan aku mampu mengikisnya", jawabnya sendu.
"Harus !! Sebab setipis apapun kau terpikat pada egomu, akan berakibat kau selalu kawatir, galau, kalut, gusar, kesal, takut,  dongkol, was-was, cemas, sedih, panik, kecewa.", kujelaskan lagi.
"Sereeemmm ya...", katanya.
"Hidupmu tak akan bisa tenang apalagi mampu bersyukur dan sebenarnya kau rapuh", kutambahkan lagi.

*Ya Allah, terima kasih Kau selalu sudi bimbing hamba-Mu yang bodoh ini.

Bumi Pertiwi Indonesia, 23okt17

Komentar

  1. Wah, bener-bener bermanfaat nie mba erna ilmu soal ego ini. Semoga wati tidak terpikat dengan si "ego"

    selain ego adakah hal lain yg bisa membawa kita selalu galau dan tidak puas akan segala sesuatu yang kita miliki mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasa tidak mampu bersyukur bisa menyebabkan galau dan tdk puas mbak, itupun komponen ego. Dari pemikiran maka muncullah ego berbentuk "kehendakan" diri, jika diri kita mampu menerima apa yang terjadi (realistis) dg apa yang tak sesuai dengan kehendakan diri maka tak akan galau. Ego itu selalu mengerucut pada pembiaran hawa nafsu sehingga si ego itulah yang kemudian mendikte hingga diri menjadi tak pernah puas.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nge-gym

Diet

Ibarat saklar