Kenapa Cemas??
Perjalanan hidup itu sejatinya Indah,
karena seiring dengan waktu,
semua pasti bergerak, berlalu dan berubah,
pada diri maupun dilingkungan.
Kehidupan itu ibarat
sebuah perjalanan ke kota lain,
bergerak dan berjalan maju,
menyusuri aneka pemandangan yang silih berganti...
Detik2 peristiwa yang membahagiakan ataupun melukai didalam kehidupan...
Tak perlu dicemaskan !!!
Hanyalah ibaratkan satu bagian dari pemandangan yang terlewati...
Sebab pemandangan akan terus berganti dengan pemandangan yang berikutnya,
terus dan akan terus berganti.
Hanya diperlukan modal "kesabaran" untuk sampai pada suatu tujuan.
Kecuali kau inginkan berhenti,
untuk menikmati salah satunya....
Kau bisa memilih...
yang membahagiakan atau
yang menyakitkan....
Sebab sejatinya semua pemandangan itu indah untuk dinikmati.
Hanya tergantung caramu melihat.
------------------------------
Note :
Kelemahan manusia disebabkan ketakutan2 pada pendapat orang lain, image dan gengsi.
Dan melupakan tuntutan "rasa diri" (jiwa) yang merdeka.
Merdeka dari kemelekatan hawa nafsu.
Dan itulah kebahagiaan sejati.
Bumi Pertiwi Indonesia, 20 Mar 2017
karena seiring dengan waktu,
semua pasti bergerak, berlalu dan berubah,
pada diri maupun dilingkungan.
Kehidupan itu ibarat
sebuah perjalanan ke kota lain,
bergerak dan berjalan maju,
menyusuri aneka pemandangan yang silih berganti...
Detik2 peristiwa yang membahagiakan ataupun melukai didalam kehidupan...
Tak perlu dicemaskan !!!
Hanyalah ibaratkan satu bagian dari pemandangan yang terlewati...
Sebab pemandangan akan terus berganti dengan pemandangan yang berikutnya,
terus dan akan terus berganti.
Hanya diperlukan modal "kesabaran" untuk sampai pada suatu tujuan.
Kecuali kau inginkan berhenti,
untuk menikmati salah satunya....
Kau bisa memilih...
yang membahagiakan atau
yang menyakitkan....
Sebab sejatinya semua pemandangan itu indah untuk dinikmati.
Hanya tergantung caramu melihat.
------------------------------
Note :
Kelemahan manusia disebabkan ketakutan2 pada pendapat orang lain, image dan gengsi.
Dan melupakan tuntutan "rasa diri" (jiwa) yang merdeka.
Merdeka dari kemelekatan hawa nafsu.
Dan itulah kebahagiaan sejati.
Bumi Pertiwi Indonesia, 20 Mar 2017
Komentar
Posting Komentar