LEPASKAN KEMELEKATAN

Teekk..tektek..teekk, terdengar ketukan dipagar. "Gas buuu", terdengar panggilan dari penjual gas langganan.
"Sebentaaaarr", sahutku sembari berlari keluar untuk membuka pintu pagar.
"Langsung ke dapur ya pak", aku persilahkan
untuk sekalian memasangnya ke kompor.
Seperti biasa sembari melihat pemasangan gas, aku mengajaknya mengobrol.
"Pernah kejadian gas meledak, Pak ?".
"Alhamdulillah tidak bu", jawabnya.
"Ngeri ya jika sampai meledak apalagi sampai ada korban meninggal. Masangnya yang rapi agar aman ya Pak", himbauku kepadanya.

"Banyak orang takut mati, katanya cinta kepada Allah....tapi ketakutan jika dipanggil pulang kepada yang dicintainya itu", katanya.
"Waahh bener banget tuh, menurut bapak kenapa tuh pada takut ?", tanyaku.
"Orang yang takut mati karena dia masih takut melepas kesenangan duniawinya bu. Hilang harta sedih, anak merantau sedih, di PHK sedih....semua mau digenggamnya, padahal semuanya itu hanya  titipan saja", dijelaskannya.
"Masih belum lepas dari kemelekatan duniawinya ya Pak", kataku.
"Naahh itu paham. Karena belum mencapai kesadaran bu", lanjutnya sambil membenahi pipa gas.
"Saya juga masih terus belajar untuk menggapai kesadaran pak", kataku pelan.
"Mati dalam hal ini beda dengan mati membawa bom bunuh diri ya bu...ini gasnya sudah beres", katanya.
"Terima kasih pak, juga ilmu agamanya", kataku mempersilahkan.

*Tambah ilmu dari seorang kakek yang sangat sangat sangat sederhana dari sisi tampilan tetapi kaya pengetahuan agama & pengalaman hidup... semoga jiwa beliau kembali kepada-Nya. Aamiin.


Bumi Pertiwi Indonesia, 24 Jul 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nge-gym

Diet

Ibarat saklar