Pandangan Mata Yang Memenangkan Ego

Iseng mencoba naik TransJkt pas jam pulang kerja, wuaahh ternyata super padat tapi seruuu walau harus berdiri bergelayutan.
Dipertengahan kemacetan jalanan, kagettt,degg !! ...serasa jantung mau copot.
Tiba-tiba terdengar teriakan...."Sombong kamu !! anak muda gak sopan, gak tahu aku siapa !? Punya mulut tuh buat bicara ! Tahu gak ?!".
Ada Teteh cantik teriak lantang penuh kemarahan.
Kontan seluruh penumpang menengok kearah suara tadi, termasuk saya yang berada didekatnya....

Tampak seorang remaja perempuan dengan wajah tertunduk ketakutan berusaha bergeser tempat...aku memberinya tempat agar dia jauh dari si Teteh tadi, takut terjadi hal yang lebih buruk.
Penumpang lain saling bersitatap mata, ada yang berusaha menghentikan, ada yang cuek saja. Aku yang terpaksa jadi bersebelahan dengan si Teteh berusaha menghibur, "Sabar ya Teh, semua memang sedang capek" sambil senyum padanya....
Teteh : "Iya makasih bu, masak hanya ditanya alamat dia gak mau jawab, sombong amat, belagu !! Apa sih beratnya menjawab !!", omelannya masih berkelanjutan, aku hanya tersenyum simpul.
Dalam hati ...Oooo hanya masalah bertanya alamat dan tidak dijawab ? Begitu aja kok repot ya ? Kenapa tidak bertanya ke orang yang lain saja ? Apa gak capek pake marah ? ...ahhh sudahlah.

Tak lama kemudian si Teteh turun di shelter berikutnya, kulihat wajah lega si anak muda sebelah, para penumpang yang duduk didepannya ikut mengamatinya. Kuusap punggung si remaja, dia menengok kepadaku sambil tersenyum.
Kutanya : "Maaf, memangnya tadi dia nanya apa ?" ...hehe iseng ingin tahu.
Dia menjawab dengan kode jarinya....
Aku heran tapi mencoba meyakinkan, "apa artinya itu Nak?"....
Dia bicara gagu dan lirih menjawabku : "aauk hak eti"....
Tercekat !!! untuk kedua kali jantungku mau copot....
Ooohhh sangat malu mestinya si Teteh tadi jika tahu duduk persoalannya.

Ampuni hamba Ya Allah...hamba-Mu ini masih bodoh.
Tanpa sengaja aku menemukan pelajaran berharga dijalanan. Terima kasih Ya Allah.

*Semoga si Teteh cantik jika membaca ini akan tahu bahwa "Sang Maha sangat menyayanginya", walau penuh amarah tapi masih dilindungi-Nya dari rasa malu, jikalau dia tahu siapa remaja itu.

Bumi Pertiwi Indonesia, 9 Apr 2017


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nge-gym

Diet

Ibarat saklar