PRADUGA
"Wortelnya berapa nih pak ?", tanyaku pada tukang sayur.
"Biasa buuu....enam ribu", jawabnya.
Aku memutari gerobak untuk melihat koleksi sayurnya.
"Memang parah, bbm ku juga enggak dijawabnya", kata bu A
"Bener kan, sombong dia,
emaaanggg", bu B menyahut dengan wajah kesal sambil memilah sayur.
"Asiik banget sih ngobrolnya !?, siapa yang sombong ?", tanyaku kepada mereka sembari mengantongi sayur mayur belanjaan.
"Biasaaa buu....bu C, setiap di wa atau bbm lama sekali balasnya, pasti ngremehin kita", sahut bu B.
"Aahh jangan suka suudzon, bisa jadi ybs sedang sibuk atau sedang tak ada pulsa", komentarku.
"Aahh sibuk apaan !!?", sahutnya lagi.
"Nnaa...kenapa malah gentian meremehkan dia ? Kita kan tidak selalu berada disisinya, tak selalu melihat dengan mata kepala sendiri bukan ? Maka tidak perlu juga berpraduga. Kita sendiri nanti yang tersiksa", aku berusaha menjelaskan.
"Lebih baik energi kita untuk melakukan hal positif. Semakin berteman dengan energi negatif maka tanpa kita sadari jasmani kita yang akan terkalahkan... Ingaaat !! gangguan pikiran berdampak sangat besar terhadap kesehatan jasmani lho bu, buktikan saja", aku menjelaskan lagi.
"Ooohh begitu ya bu ?...saya ingin sehat lahir bathin aahh", jawabnya.
"Praduga itu cara menggodanya sangat licin dan canggih dan selalu datang berulang ...padahal sebenarnya dari pikirannya sendiri, dari egonya. Maka jagalah agar pikiran selalu positif !!", aku menjelaskan lagi.
"Ooo ternyata hasil pikiran kita sendiri ya bu", tanyanya terbelalak.
"Iya bu, tergantung cara pandang kita sendiri, maka kendalikan dan jinakkan terus....Oya, saya pamit duluan ya, mau cepat memasaknya nih", aku berpamitan kepada semua.
*Ampuni hamba-Mu yang bodoh ini ya Allah, semoga selalu Engkau mampukan hamba-Mu ini berpikir positif. Aamiin.
Bumi Pertiwi Indonesia, 13 Jul 2017
"Biasa buuu....enam ribu", jawabnya.
Aku memutari gerobak untuk melihat koleksi sayurnya.
"Memang parah, bbm ku juga enggak dijawabnya", kata bu A
"Bener kan, sombong dia,
emaaanggg", bu B menyahut dengan wajah kesal sambil memilah sayur.
"Asiik banget sih ngobrolnya !?, siapa yang sombong ?", tanyaku kepada mereka sembari mengantongi sayur mayur belanjaan.
"Biasaaa buu....bu C, setiap di wa atau bbm lama sekali balasnya, pasti ngremehin kita", sahut bu B.
"Aahh jangan suka suudzon, bisa jadi ybs sedang sibuk atau sedang tak ada pulsa", komentarku.
"Aahh sibuk apaan !!?", sahutnya lagi.
"Nnaa...kenapa malah gentian meremehkan dia ? Kita kan tidak selalu berada disisinya, tak selalu melihat dengan mata kepala sendiri bukan ? Maka tidak perlu juga berpraduga. Kita sendiri nanti yang tersiksa", aku berusaha menjelaskan.
"Lebih baik energi kita untuk melakukan hal positif. Semakin berteman dengan energi negatif maka tanpa kita sadari jasmani kita yang akan terkalahkan... Ingaaat !! gangguan pikiran berdampak sangat besar terhadap kesehatan jasmani lho bu, buktikan saja", aku menjelaskan lagi.
"Ooohh begitu ya bu ?...saya ingin sehat lahir bathin aahh", jawabnya.
"Praduga itu cara menggodanya sangat licin dan canggih dan selalu datang berulang ...padahal sebenarnya dari pikirannya sendiri, dari egonya. Maka jagalah agar pikiran selalu positif !!", aku menjelaskan lagi.
"Ooo ternyata hasil pikiran kita sendiri ya bu", tanyanya terbelalak.
"Iya bu, tergantung cara pandang kita sendiri, maka kendalikan dan jinakkan terus....Oya, saya pamit duluan ya, mau cepat memasaknya nih", aku berpamitan kepada semua.
*Ampuni hamba-Mu yang bodoh ini ya Allah, semoga selalu Engkau mampukan hamba-Mu ini berpikir positif. Aamiin.
Bumi Pertiwi Indonesia, 13 Jul 2017
Komentar
Posting Komentar