YAKIN
"Uuuhhh kepalaku beraatt, pusing, leher kaku... lagi banyak masalah", seorang teman mengeluh.
"Tenaaanggg dan selesaikan satu persatu", komentarku.
"Bukan ituuu", jawabnya cepat.
"Lhaa ? Lalu ?", tanyaku.
"Aku jadi gamang, sulit yakin", keluhnya.
"Iman atau yakin itu sebuah kata yang mudah diucapkan, ringan seperti meniup udara tapi begitu ada masalah...hmm baru terbukti??", jawabku.
"Naaahh itulah yang kumaksud...selalu was-was, kawatir,
cemas, takut...sulit tidur Uuhh", sahutnya cepat.
"Takut, kawatir, cemas, kalut, dkknya itu kau ciptakan sendiri...manusia itu hobinya membuat skenario....dduhh nanti bakal begini, bakal begitu dst, sukanya menyusun cerita yang menakutkan dirinya sendiri, padahal belum tentu terjadi", kubantu jelaskan.
"Betul itu !! dulu aku sering begitu ...ternyata ketakutanku tak terjadi tuh", teman yang lain menyahuti.
"Rugi kan ?!...sudah terlanjur stress, nggak enak makan, sakit, merana lagi... ternyata toh terlampaui dengan baik-baik saja", kataku.
"Ha haa ha iyaaa...Kenapa bisa begitu ya ?", tanyanya.
"Yaah karena dengan skenarionya tsb lalu ybs mulai menyangsikan Kuasa-Nya. Itulah iman manusia, ada yang sangat yakin; ada yang sangat tidak yakin; ada yang antara yakin dan tidak yakin....", kujelaskan lagi.
"Begitu mendapat masalah kemudian mulai bimbang...Allah itu Maha Kuasa nggak yaaa ? bisa lupa artinya MAHA...he hee", kutambahkan kembali.
"Makjjjllebbb...ha haa haa dulu aku seperti itu tuh sampai harus opname di RS", kata teman yang satu lagi.
"Hahaha...iya yaaa...sudah tahu Maha tapi aku malah mengarang skenario yang bikin stress", kata yang lain.
"Maka itulah, pikirannya diolah agar selalu positif hingga selalu tenang. Lebih baik fokus pada doa, ikhtiar dan berserah...pasti selesai dengan baik", jawabku.
"Pasti selesai ya !?", dia bertanya kembali.
"Allah Maha...masih bimbang ?? Ingaaat... Keyakinan 100% kepada-Nya adalah kuncinya", kubantu yakinkan.
"Uuhhh kenapa aku begini lemaaah, sulitnyaaa membuang kekawatiranku", keluhnya lagi.
"Tak ada kata terlambat, please delete tuh si cemas agar tenang lalu yakini yang baik-baik saja...coba aja buktikan", kataku.
*Terima kasih Ya Allah, kami masih punya kesempatan saling mengingatkan karena-Mu.
Bumi Pertiwi Indonesia, 7 Sept 2017
Komentar
Posting Komentar