Angkot Ugal-ugalan
Kesorean
aku turun dari busway, dipertigaan tempat angkot ngetem menuju komplek
perumahanku. Kutengok kiri kanan, Alhamdulillah ada satu angkot masih kosong.
“Silahkan
bu…bisa pilih tempat duduk”, sapa sopirnya sopan dan melanjutkan lagi berteriak
menawarkan jurusannya.
Kumasuk
kedalam angkot dan duduk dipojok paling belakang, agar memberi ruang kepada
penumpang berikutnya. Beberapa menit kemudian masuklah seorang pemuda dan duduk
persis dibelakang kursi sopir. Berikutnya penumpang wanita muda berjilbab masuk.
Lama tak ada tambahan penumpang
, kutanya kepada sopir,”Pak Sopir, masih lama
jalannya ?”.
Dijawabnya
sopan, “Bentar lagi bu, maaf ya bu”.
Lima
menit berlalu, tujuh menit….belum juga ada tambahan penumpang. Sopir masih
berteriak menawarkan jurusannya sambil
melongok di jendela.
Pria
yang duduk dibelakang sopir tampak gelisah, “Pir, masih lama kagak ?”, dia bertanya.
“Bentar
lagi ya mas, maaf maaf”, jawab sopir.
Ya
betul juga … jika dia jalan hanya membawa 4 orang penumpang pastinya rugi,
tetapi nunggu berapa lama lagi ? kulihat jam, sudah 15 menit aku berada didalam
angkot ini. Terbersit suara hati, “naik angkot lain nanti nyambung becak”.
Aahh
ongkosnya jadi double, mahal !! pikirku. Biar deh nunggu saja.
“Pak
Sopir, ayolah berangkat, nanti juga dapat tambahan penumpang dijalan”, kusarankan
kepadanya.
Sopirnya
diam saja tetapi kemudian dia menstarter mobilnya dan melaju pelan. Sambil
masih berteriak dijendela menawarkan jurusan.
Melampaui
lampu merah tak juga ada tambahan penumpang, pelan maju ke halte masih juga
nihil…tiba-tiba melajulah angkot dengan kencangnya, waahh kenapa jadi sangat
kencang begini ?
“Pir,
jangan ngebut”, teriak perempuan muda berjilbab sembari cari pegangan.
Laju
angkot bertambah jalan zig zag…sangat mengkawatirkan.
“Pak
Sopir, jangan ngebut pak”, akupun tak sabar untuk mengingatkan. Semua penumpang
berusaha berpegang erat pada apapun yang diraihnya.
Terbersit
kuat suara hatiku, “nabrak baru kapok, turun saja didepan”.
Turun
disekitar sini ? pikirku, deretan ruko yang sepi dan ini sudah mulai temaram,
hhiihh takut juga sendirian menunggu angkot berikutnya.
Kuputuskan
tetap meneruskan bersama angkot ini, walau kawatir dan was-was.
Tiba-tiba
dari sebelah kanan disalip kencang oleh sebuah mobil dengan membunyikan
klaksonnya.
Sopir
angkot rupanya kesal kemudian tancap gas mengejar mobil tersebut, salip sana
salip sini untuk melampaui mobil lain, laju angkot semakin menakutkan…
”Hati-hati
Pir”, serempak kami berteriak mengingatkan. Lindungilah kami Ya Allah, dalam
hatiku sembari berpegang erat.
Menyesal
aku tidak turun di deretan ruko-ruko sepi tadi. Semoga tak ada masalah dengan
kendaraan ini.
Lalu
angkot menyalip diantara mobil lain dan mobil yang dikejarnya, sangat mepet dan
…brraakkk, angkotpun terasa bergoyang. Bagian body belakang menyenggol hidung
mobil yang dikejarnya. Kontan si mobil membunyikan klaksonnya tanda sangat
marah. Kedua kendaraan saling berkejaran membabi buta,Uuuhhh !! …., lindungilah
kami Ya Allah.
Tidak
lama kemudian angkot bisa ditelikung oleh mobil tersebut dan berhenti mendadak ciit…cciitt
bunyi rem menggerus hati.
Keluarlah
dua orang perempuan muda cantik, modis langsung mengarah ke tempat sopir, menuding-nudingnya
sambil memekik penuh kemarahan.
Sopir
seperti takluk atau terkejut atau justru terperangah melihat kecantikan mereka
?...tak jelas !! yang penting aku harus segera menyingkir dari kericuhan ini
daripada kebawa-bawa kemarahan orang.
Satu
per satu para penumpang sambil bersungut langsung pergi, akupun ikut turun.
Tapi
? uang ongkos yang sudah aku siapkan disaku tas ? bagaimana ini ? sopir membuat
masalah, tapi aku sudah diantar sampai kejarak cukup jauh ? Aahh, dilemma….
Kuputuskan
uang ongkos tetap aku berikan kepada sopir yang sedang dikerubuti banyak orang.
Seandainya aku menurutkan suara hatiku….
Arti
Al hikmahnya :
-Bisikan
hati jangan sesekali disepelekan.
-Selalu
tenang dalam keadaan apapun agar selalu mampu mendengar bisikan hati.
-Jika
muncul bisikan hati vs pikiran, pilihlah suara hati.
Indonesia,
141015
Komentar
Posting Komentar