Menyetir Kendaraan
Gubbraakkk....jjjedeeerrrr.....terlihat didepan ada tabrakan antar mobil.
Tampak beberapa orang berlari kearah kejadian menolong para korbannya, terlihat salah seorang yang berdarah dipapah keluar dari kerumunan.
.....dan beberapa bagian mobilnya penyok.
Akibat pengendara yang ceroboh ada yang dicederai, disakiti dan bahkan rugi sendiri.
Melihat hiruk pikuknya lalu lintas dijalanan, ada pengendara yang tertib, ada yang salip sana-sini, bahkan ada yang serobot seenaknya tidak peduli orang lain.
Menyetir mobil/kendaraan harus selalu fokus. Lebih banyak melihat kedepan, sesekali melihat belakang, samping kanan-kiri lewat kaca spion untuk mengecek apakah cara jalan kita sudah tepat sehingga tidak saling serempet bahkan menabrak pengendara lain yang berakibat bisa merugikan dan mencelakakan.
Orang yang punya emosi tinggi cara mengendarainya pasti serampangan menurutkan emosinya.
Dari mengomel, mengumpat, menyumpah sampai menelikung dengan geram.
Begitu juga yang baru-baru bisa menyetir sebab merasa "Nih gwe"....lihat saja contoh pada anak-anak remaja jika berkendara.
Padahal kunci menyetir yang baik adalah Tenang, Fokus, Berani tapi Cermat, Hati-hati, Santun, paham rambu-rambu, paham kapan harus pelan dan kapan harus kencang sehingga akan berlangsung dengan selamat dan sudah tentu harus punya tujuan.
Dengan begitu jika ada orang lain yang bersama di mobilnya pun ikut merasa nyaman dan pengendara lain juga tidak terganggu atau dirugikan.
"Itulah gambaran sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupannya, yang selalu menurutkan hasrat emosinya pasti akan merugikan dan membahayakan bagi orang lain bahkan bisa mencelakai dirinya sendiri".
Ya Allah, semoga hamba-Mu yang bodoh ini senantiasa mampu memperbaiki diri sehingga bisa sampai ditujuan dengan selamat sesuai dirambu-Mu.
Bumi Pertiwi Indonesia, 2 Mei 2017
Tampak beberapa orang berlari kearah kejadian menolong para korbannya, terlihat salah seorang yang berdarah dipapah keluar dari kerumunan.
.....dan beberapa bagian mobilnya penyok.
Akibat pengendara yang ceroboh ada yang dicederai, disakiti dan bahkan rugi sendiri.
Melihat hiruk pikuknya lalu lintas dijalanan, ada pengendara yang tertib, ada yang salip sana-sini, bahkan ada yang serobot seenaknya tidak peduli orang lain.
Menyetir mobil/kendaraan harus selalu fokus. Lebih banyak melihat kedepan, sesekali melihat belakang, samping kanan-kiri lewat kaca spion untuk mengecek apakah cara jalan kita sudah tepat sehingga tidak saling serempet bahkan menabrak pengendara lain yang berakibat bisa merugikan dan mencelakakan.
Orang yang punya emosi tinggi cara mengendarainya pasti serampangan menurutkan emosinya.
Dari mengomel, mengumpat, menyumpah sampai menelikung dengan geram.
Begitu juga yang baru-baru bisa menyetir sebab merasa "Nih gwe"....lihat saja contoh pada anak-anak remaja jika berkendara.
Padahal kunci menyetir yang baik adalah Tenang, Fokus, Berani tapi Cermat, Hati-hati, Santun, paham rambu-rambu, paham kapan harus pelan dan kapan harus kencang sehingga akan berlangsung dengan selamat dan sudah tentu harus punya tujuan.
Dengan begitu jika ada orang lain yang bersama di mobilnya pun ikut merasa nyaman dan pengendara lain juga tidak terganggu atau dirugikan.
"Itulah gambaran sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupannya, yang selalu menurutkan hasrat emosinya pasti akan merugikan dan membahayakan bagi orang lain bahkan bisa mencelakai dirinya sendiri".
Ya Allah, semoga hamba-Mu yang bodoh ini senantiasa mampu memperbaiki diri sehingga bisa sampai ditujuan dengan selamat sesuai dirambu-Mu.
Bumi Pertiwi Indonesia, 2 Mei 2017
Komentar
Posting Komentar