Obat Radang Tenggorok

Hari ini kupenuhi janjiku akan bersambang kerumah adikku. Sebelum berangkat beberapa kali memandang ke toples obat yang berisi troces-obat kulum untuk radang tenggorok. Hati kecil berkata agar membawa troces
tersebut.

Kulihat jam sudah menunjukkan angka 9. Buru-buru kuambil tas dan melesat pergi.
Sesampai dirumah adik, kulihat dia terbatuk-batuk. “Tenggorokanku gatal sekali mbak, sudah dua hari ini”, katanya disela batuknya.
“Yach, menyesal ! aku tadi sudah diingatkan oleh kata hatiku agar membawa troces”, jawabku.
Rupanya pandanganku saat tertuju pada toples isi troces karena pemberitahuan jika dibawa akan bermanfaat untuk kesembuhan batuk adikku.

Al hikmah-Nya :
-Disaat terburu-buru maka manusia tak akan bisa tenang sehingga tak mampu membedakan mana kata hati vs buah pikiran.


Indonesia, 1717

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nge-gym

Diet

Ibarat saklar