Hikmah

“Kemarin temanku mengeluh, musibahnya sedang beruntun tak henti, kasihan sekali”, kata seorang teman.
“Katakan padanya agar tak putus asa... dia justru beruntung”, jawabku.
“Hahh beruntung ? sedang kena musibah malah beruntung ?? kau ada-ada saja”, sahutnya terbeliak.
“Iya beruntung sebab Allah sedang menunggu kedatangannya untuk bisa dipeluk-Nya”, jawabku lagi.
“Maksudnya ?”, tanya dia lagi.

“Moment tersebut mestinya digunakan untuk membangun Cinta-Nya. Manusia yang didera suatu penderitaan biasanya akan merasa gundah, resah, kecewa, sedih, kawatir, takut bahkan marah. Ada yang berpikir Allah tak adil, tak sayang, menyiksanya. Padahal sebenarnya itu hanya pikirannya saja.  Dirinya melihat hanya keluar saja, membandingkan dengan kehidupan orang lain yang dianggapnya lebih enak. Jika dia mau melihat kedalam dirinya sendiri, sebenarnya dia sedang diraih-Nya agar kembali selalu bersinergy dengan-Nya”, kujelaskan.
“Aku masih belum jelas ? Kemudian ? ”, jawab yang lain.

“Contoh seseorang bekerjasama dengan rekannya kemudian rekan tersebut mencuranginya sehingga habislah modalnya, jika dilihat dari sisi manusia awam pasti situasi itu dianggap musibah, celaka, apes, sial, dll. Padahal Allah bermaksud menyelamatkannya, menariknya menjauh dari rekannya itu agar kedepan tak terjerumus lebih dalam kepusaran tipuan rekannya itu. Contoh lagi, orang yang bangkrut seolah hartanya dilucuti, padahal Allah sedang melepaskan manusia tersebut dari belitan cinta akan hartanya yang bisa menyebabkan lupa daratan. Contoh lain, seseorang yang didera penyakit, dari kacamata awam pasti dianggap musibah dan penderitaan. Dari sudut hikmah-Nya, Allah sedang menginginkan hamba kesayangan-Nya itu semakin sujud, mendekat dan bertobat hingga paham siapa dirinya lengkap dengan segala fitur ajaibnya. Allah ingin memperlihatkan Kuasa-Nya, menunjukkan Kasih-Nya agar dia paham dengan seutuhnya akan Kuasa-Nya, tak hanya tahu sebatas lisan saja”, kujelaskan lagi.

“Ya ya…ego selalu menutupi atas makna kehendak-Nya ya ?!”, kata salah satunya.

*Ya Allah, Engkau ada, Engkau Maha Sempurna tetapi tak semua manusia mau melibatkan-Mu dalam langkah kehidupannya. Ampuni hamba-Mu yang lemah ini.


Indonesia, 190118

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nge-gym

Diet

Ibarat saklar