Waspada


Selalu ada hikmah jika mampu melihat ke-kedalaman suatu peristiwa.
Pada babak penyisihan 10 besar di kompetisi Indonesian Idol peserta yang bersuara merdu justru tak terpilih oleh voting sms  pemirsa dan lalu tersingkir, kelima juri sampai menitikkan air mata menyesalkan hasil tersebut.
Kenapa peserta dengan kualitas suara yang bagus justru tak terpilih oleh masyarakat Indonesia …itulah keluhan para juri. Sayapun sebagai pemirsa kaget sebab justru penyanyi dengan kemampuan pas-pasan masuk kedalam babak selanjutnya. Bahkan salah satu juri berkomentar :
“Ternyata di Indonesia ini popularitas bisa mengalahkan kualitas”.


Hhmm langsung terlintas didalam pikiran….
Kenyataan seperti ini juga terjadi pada banyak hal termasuk dalam pemilihan para pemimpin pemerintahan dan legislatif, sehingga orang yang berkualitas bisa kalah dalam suatu pemilihan.
Cukup hanya menggunakan sarana-sarana  untuk mendongkrak popularitas saja maka seseorang yang tidak mempunyai kualitas memimpin, mendidik,  mengelola dan mensejahterakan rakyatnya bisa menduduki suatu jabatan kekuasaan. Maka itulah yang kemudian bisa menimbulkan korupsi, manipulasi dan kesewenang-wenangan….
Ya yaa, cukup hanya dengan poluler pasti dipilih walau tak berkualitas.

Kita sebagai rakyat Indonesia masih harus belajar meningkatkan kejelian  dan kewaspadaan dalam menilai kualitas orang lain apalagi dalam memilih pemimpin, termasuk dalam menimba ilmu agama, agar bangsa ini terlepas dari  keserakahan dan penyelewengan akibat suatu kekuasaan.
PR besar untuk bisa menjadi manusia yang waspada, cerdas  dan bermanfaat, termasuk PR didiri saya pribadi yang masih harus saya benahi.
Jangan sampai kita salah menilai sehingga menjerumuskan diri sendiri.

Kemampuan menilai kualitas orang lain akan seiring dengan kadar pertumbuhan kualitas pada diri pribadi, apalagi kelemahan setiap orang selalu pada sebatas pandangan matanya saja, maka marilah kita belajar meningkatkan kualitas diri, terus dan terus agar tak mudah dipecundangi.

Indonesia, 150218

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nge-gym

Diet

Ibarat saklar