Dogma
“Ngeriii…di zaman sekarang ini orang merasa
ringan saja melakukan kejahatan ya ? bahkan membunuh ibarat seperti hanya
sekedar bertepuk tangan”, komentar seorang teman.
“Kebanyakan orang sudah lupa menggunakan
hatinya, selalu hanya berdasar logika saja. Padahal logika jika tak dilandasi
dengan hati yang pengasih akan lebih dekat dengan nafsu angkara”, aku ikut
berkomentar.
“Iya ya, hanya demi kepuasan sesaat, yang
penting rasa amarah dan kebenciannya terlampiaskan”, kata yang lain.
“Maka please berhati-hatilah, jika full
menggunakan pikiran/logika akan rawan disuapin dogma…dogma ilmu apapun termasuk
dogma dalam pemahaman agama, sebab zaman sekarang ini beralasan demi agama ada
juga yang menghalalkan untuk membunuh”, saranku.
“Duuuhhh masak iya ada agama malah menyuruh
umat-Nya berbuat jahat ? Membunuh makluk lain semisal semut saja seharusnya
dilarang, apalagi membunuh sesama manusia”, kata teman tadi.
“Ya pemahamannya tidak mengajarkan rasa
pengasih dan penyayang tentunya, hanya berteori saja. Pengikutnya tak
diwajibkan menjalankan rasa pengasih ? Mestinya semua agama tak ada yang
mengajarkan kejahatan, entah jika sengaja diolah oleh para manusia yang masih
dibelenggu oleh egonya maka semua akan dibelokkan demi suatu kepentingan. Sebab
mengenali ego diri itu adalah hal tersulit bagi setiap manusia”, kujelaskan
kepada mereka.
“Jadi pengikutnya diperalat ?”, tanya dia.
“Maka janganlah belajar agama hanya untuk
mencari kesalahan pengikut agama lain, sebab menuding kesalahan orang lain itu
sangat mudah tetapi belum tentu dirinya mampu melihat kesalahan pada dirinya sendiri.
Justru agama itu seharusnya dipelajari agar mampu melihat kesalahan pada
dirinya sehingga setiap detik merasa kudu memperbaiki diri sendiri. Ego karena
agama juga ada lho !!”, kujelaskan lagi.
*Ya Allah Ya Tuhan-ku…banyak orang
terbelokkan dengan memuja agamanya tetapi menjadi lupa bahwa perbuatannya
justru telah mengingkari-Mu.
Engkau dianggap hanyalah misteri karena tak
terlihat oleh panca indera mata, padahal Engkau jelas Ada…Engkau Maha Kuasa dan
mereka lupa.
Indonesia, 070318
Komentar
Posting Komentar