Manjur


“Kenapa ya ada orang yang doanya sering dikabulkan dan ada yang doanya sulit terkabul  ?”, tiba-tiba seorang teman berkomentar.
“Doanya tidak dari hati kaliii”, sahut teman lain.
“Menurutmu ?”, tanyanya kepadaku.
“Doa itu seperti minum obat”, jawabku.
“Maksudmu ?”, tanya mereka berdua.
“Seperti efek placebo dan nosebo itu…disaat kau sakit lalu minum obat, jika kau yakin akan kemanjuran obat tersebut tentu efek menyembuhkannya besar, tetapi jika kau tak begitu yakin/ragu akan kemanjuran obatnya maka secara psykhologys akan mempengaruhimu sehingga efek obatpun akan berkurang dan kau tak akan sembuh”, kujelaskan.
“Jadi tergantung tingkat keyakinan kita akan kemanjuran doa kita ya?”, tanyanya.
“Yup…dan keyakinan itu bukan hanya sebatas ucapan dilisan tetapi dari kedalaman hati. Yakin itu berasal dari nurani yang paling dalam. Seperti disebutkan dalam agama –doa orang yang teraniaya akan dikabulkan Allah. Orang yang teraniaya tentunya akan berdoa dari hatinya yang paling dalam, itulah maksudnya”, kujelaskan lagi.

*Di zaman sekarang ini manusia lebih memilih mengandalkan nalarnya daripada kedalaman hatinya/mengolah rasa, padahal dari kedalaman hati itulah manusia akan tersambung dengan-Nya. Adapun dari nalarlah awal munculnya ego dan hawa nafsu yang dapat menghijab dari-Nya.

Indonesia, 250718


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nge-gym

Diet

Ibarat saklar