Musibah ??
Dizaman
sekarang ini hawa nafsu menjadi favorit banyak manusia. Dijadikan peran utama
didalam tingkah dan lakunya. Definisi kebaikan dan keburukan menjadi bias bagi para
pelakunya.
Manusia
yang sadar tentu tahu batas dan lekas bertobat begitu terlanjur melakukan
perbuatan yang mencederai manusia lainnya, berusaha sekuat tenaga tak
mengulanginya. Sebaliknya manusia yang masih ingkar kepada Sang Pencipta akan
berfokus pada pemuasan tuntutan hawa nafsunya sendiri.
Itulah
sebabnya manusia diharuskan mau belajar dan selalu menambah wawasan dan ilmu pengetahuannya. Semakin luas ilmu pengetahuannya
maka semakin menyurut egonya. Sebaliknya orang yang egonya sangat tinggi sebenarnya
adalah orang yang kekurangan wawasan dan ilmu pengetahuan makanya menjadi mudah dibodohi, diperalat orang lain ataupun
dihasut dan diadu-domba.
Di
situasi sekarang ini marak manusia dengan
ego yang sangat tinggi maka tidaklah heran adanya cara-cara kelicikan yang
dijalankan, hasutan kebencian, adu domba, saling menjatuhkan, saling benci yang
tiada henti-hentinya. Bahkan ajaran agama yang baikpun dibelokkannya untuk alat
mengadu domba. Manusia yang tak paham ajaran agama dengan baik tentu akan melihat
keburukan/kelicikan/kejahatan tersebut adalah suatu hal yang benar.
Dinasehati
untuk menghentikannya tak akan didengarnya, lebih memilih meluapkan egonya
sampai tuntas, sudah tak peduli lagi dampak kedepannya. Yang penting terus menyalurkan
dendam kesumatnya dan membuat kegaduhan.
Haruskah
bencana alam yang mesti menjadikannya sadar ?? agar saling berangkulan, saling iba dan bersatu tanpa SARA
?
Atau
itupun belum cukup ?
*Allah
selalu punya cara untuk menyadarkan umat-Nya.
Indonesia,
19des2018.
Komentar
Posting Komentar