Terus Benci ??
Temanku
bercerita, kemarin dinasehati oleh kakak kandungnya :
“Dik,
menolong itu harus iklas walau kadang tidak dipandang oleh yang ditolong,
tetapi dihadapan-Nya tetaplah baik, jadi tidak perlu menyesal telah menolong
walau malah kepenthung”.
Kujawab
“Saya setuju…Nasehat mas-nya sangat bagus dan walau kepenthung tidaklah perlu
kecewa, sakit hati atau bahkan membenci orang itu. Sebab seluruh yang terjadi
di alam ini adalah suatu rangkaian sebab dan akibat, siapa menabur pasti akan
menuai, diapun akan menuai apa yang dia tabur.
Nah
jikalau kau menolong kemudian dia malah memburukkanmu dan kau membencinya
artinya kaupun juga menabur kebencian
dan kau akan menuai kebencian dikemudian”.
Begitulah
alam bekerja.
Maka
ubahlah pikiranmu agar selalu positif agar hatimu juga menjadi halus dan lembut.
Seseorang
yang memelihara kebencian maka hatinyapun akan keruh, keras dan sama sekali tak
ada kelembutan, suatu saat dia akan mengunduh kebenciannya. Kadang malah membias
kepada anak-anaknya.
Artinya
seorang ayah/ibu jika memelihara kebencian artinya adalah ortu yang tega kepada
anak-anaknya sebab anak-anaknya akan mengunduhnya dikemudian. Sudah banyak
contoh-contoh kejadian disekeliling kita.
Silahkan
buktikan jika tak percaya !!
Satu
contoh pengalaman seorang artis Indonesia, “Saya 16tahun memendam kebencian dan
dendam kepada ex suami yang telah menyakitiku, tetapi suatu saat terlintas –
aku harus minta maaf kepadanya walau terasa berat. Dia toh ayah dari kedua
anakku” … kemudian dia lakukan.
Sewaktu
ditanya oleh host TV “Apa yang kau rasakan setelah itu ?”…
Dijawabnya
“Badanku terasa seringan kapas dan kata teman-temanku wajahku sekarang terlihat
lebih jernih”.
Begitulah
bekerjanya alam terhadap manusia. Memaafkan = membuang kebencian maka terasa
ringan setelahnya. Bersyukur Allah
membisikinya agar melepaskan rasa kebencian kepada ex suaminya sebelum ajal
menjemput.
Maka
orang-orang yang menyimpan kebencian akan terlihat dari raut wajahnya yang masam,
butheg dan berang. Sorot matanya tampak bengis, tindak-tanduknya terkesan beringas.
Lihatlah
orang yang sedang marah, pasti wajahnya tak enak dipandang sebab dia menyimpan kebencian. Apa yang berada dihatinya
akan tercermin pada raut wajahnya.
Bahkan
bagi yang peka akan mampu merasakan getaran energi seorang pemarah/pendendam pasti terasakan berat .
Sedangkan
seseorang yang pemaaf dan lembut hatinya maka raut wajahnya pun tampak teduh.
Coba
amatilah sekelilingmu.
Indonesia,
22des2018
Komentar
Posting Komentar