Just Baju Luar
Seorang
ber-agama tidak karena tampilan luarnya, baju bisa diubah sesuka
kepentingannya. Jika hanya diukur dari pakaiannya maka penjahatpun lekas
belanja kepasar dan dalam sekejap akan beralih rupa.
Melihat
tampilan luar hanyalah memberikan pandangan yang terbatas dan tak sempurna.
Lebih celaka hasilnya pun bisa sebaliknya, sebab hasil tangkapan panca indra sangatlah tergantung imajinasi dari
pikirannya.
Yang
juga masih bisa tertangkap panca indera adalah tingkah lakunya, tutur katanya,
sepak terjangnya. Itupun dapat pula direkayasa sesuai kepentingannya. Ibarat
seorang aktor yang harus menampilkan berbagai karakter peran panggungnya.
Yang
tak terlihat mata tetapi masih dapat di-rasa-kan adalah ketulusan, keiklasan
dan welas-asih nya. Akan mampu dirasakan HANYA oleh yang berhati nurani peka.
Ber-agama
dengan benar jikalau telah mampu mengolah pikiran dan hatinya dengan ber-adab hingga
tak lagi mempunyai kekawatiran dan ketakutan didalam mengarungi perjalanan
hidupnya sehingga tak ingin merugikan makluk lainnya. Hasilnya hidup tenang, tentram,
damai dan pandai bersyukur.
Perlu
perenungan yang dalam :
Betulkah
telah beragama dengan sepenuh cinta kepada Allah ?
Atau
hanya menuhankan agama ?
Atau
sebetulnya hanya karena Takut Miskin – Takut
Sakit – Takut Mati ?
*Ber-agama
semestinya untuk belajar mengolah kedalam diri bukan keluar diri. Seorang yang
telah paham hakekat Sang Pencipta tak lagi mudah terombang-ambing gejolak hawa nafsunya
sendiri.

Komentar
Posting Komentar