Ibarat saklar
Ber-agama
bukan tentang agamaku apa, bukan juga tentang atribut agamaku tetapi tentang Rasa
dari-Nya, Rasa yang tumbuh pada hati nurani.
Rasa
dihati hasil diri yang sadar akan keberadaan-Nya : setiap detik-setiap waktu-dimana
saja selalu bersama-Nya. Hati yang dipenuhi Sang Maha Kasih.
Akan
mampu merasakan bersama-Nya jika jiwa sudah tak tertutupi oleh nafsu-nafsu
angkara. Jiwa yang semakin bersih dari penyakit hati akan memancarkan Rasa yang
semakin halus…dan semakin halus.
Jiwa
bagaikan saklar lampu, jika di ON-kan maka akan mengalirkan suatu getaran rasa cinta
yang berasa sungguh sangat nyaman luar biasa, suatu getaran dahsyat yang
mengaliri diri.
Terasakan
tenang-damai-bahagia lalu timbullah terang pada pikiran-mampu memahami segala
hal pasti menyebabkan kebaikan. Ibarat bohlam lampu yang telah bersih dari
tebalnya debu, cahayanya mengiringi langkahnya maka pijakan langkahnya menuju membaikkannya.
Tak
ada prasangka baik pun buruk karena ternyata semua sama, semua akan membaikkan
melalui cara-Nya.
Manusia
yang masih mempunyai kepentingan dan tendensius yang beranggapan ada baik dan
ada buruk yang menimpanya, tak mau melihat dibalik sisinya.
Sesuatu
yang buruk terjadi untuk menyadarkan menjadi lebih baik.
Sebaliknya
sesuatu yang berlebihan pasti berdampak melenakan hingga menyebabkan lupa
daratan.
Seorang
yang sumpek karena penyakit hatinya tak akan mampu merasakan tenang-damai
apalagi menemukan pencerahan.
Dengan
mengalami pencerahan maka muncullah keyakinan penuh kepada-Nya. Bulat 100%
tiada keraguan. Keyakinan yang tumbuh dari Rasa-hati walau sedang bergelut
dengan aneka persoalan hidupnya.
Maka
seorang beragama tak akan mudah mengeluh dan kecewa sebab tak punya ketakutan
akan apa yang belum terjadi. Ia paham makna-hakekat dibalik setiap peristiwa.
Ia yakin semua peristiwa pasti membaikkan. Suara hatinya akan mengatakan yang
benar, bukan kebenaran ala buah pikirannya.
*Maka
tirulah perjuangan para makluk suci didalam menaklukkan dirinya sendiri hingga
mendapatkan terang/pencerahan.
Iqra’….luaskan
wawasan dan ilmu pengetahuanmu-maka kau akan tahu.


Komentar
Posting Komentar