Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Menghargai

Menghargai sesama manusia… Kalimat simpel yang artinyapun tampak simpel. Benarkah   ? Coba tengoklah kedalam dirimu sendiri : Seumpama kau bertemu seorang renta yang kumuh lalu kau merasa iba kepadanya dan memberinya sejumlah uang. Ternyata orang tersebut tiada seucap katapun untuk berterima kasih… -Apakah kau masih betul-betul merasakan ketulusan hatimu ?   Atau kau bersungut merasa tidak suka   ?? Atau kemudian orang tersebut ingin bersalaman untuk mengucapkan terima kasihnya… -Apakah kau menyambut uluran tangannya dengan tulus sepenuh sukamu ?   Atau kau merasa geli sebab melihat tangan kumuhnya ? *Masihkah ketulusanmu kau ukur hanya dengan melihat perbedaan kaya vs miskin ? Tengoklah kedalam dirimu sendiri karena hanya kau dan Allah Sang Maha Tahu yang mengetahui hatimu !!

Akal+Nurani = AKAL SEHAT

Setiap manusia diberi Pikiran dan Nurani oleh Sang Pencipta. Dari pikiran bisa muncul respek dan penghormatan tetapi dari pikiran pula awal munculnya ego dan hawa nafsu. Dari pikiranlah penilaian berasal, sebab panca indera selalu terhubung dengan pikiran. Seseorang dengan hawa nafsu dan ego yang kuat tak akan mampu menghargai orang lain apalagi harus mengasihi, rasa hatinya pasti beku sebab dia selalu bertumpu pada penilaian hanya sebatas dari panca inderanya saja.

Melebur

Ibadah tertinggi seorang manusia adalah mampu meleburkan dirinya pada rasa pengasih dan penyayang-Nya hingga rasa-KU juga menjadi rasa-ku. Rasa Pengasih-Penyayang-Nya tentu tak berjeda dan tak berjarak. Tidak bersyarat ataupun berbatas. Meliputi segalanya. Manusia-manusia yang sudah tercerahkan akan mampu memahami dan menghayati tanpa mencela atau mengeluhkannya bahwa semua makluk-Nya adalah sama-setara.