Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Intuisi

Intuisi adalah sifat dasar setiap manusia bawaan dari lahir. Dikenal juga dengan sebutan firasat, feeling, kata hati, ilham, laduni, naluri, suara mata bathin, suara jiwa, dsb. Suatu kemampuan tentang apa yang akan terjadi di kemudian. Muncul begitu saja, refleks dan tiada campur tangan buah pikiran. Intuisi bukanlah ilmu baru bagi setiap manusia, bukan juga ilmu yang harus dipelajari. Ini hanyalah suatu kemampuan yang terlupakan karena bertumpuknya ego sehingga merasa tak perlu digunakan lagi, sebab manusia lebih memilih hanya menggunakan logikanya saja.

Jiwa

“Maaf tadi aku nggak merasakan apa-apa, nyanyianmu nggak nyampe ke saya…coba ulang di ref nya, nyanyi pake jiwa !! tekan ego-mu”, begitu saran Maya sebagai yuri kompetisi kepada salah satu peserta. Para juri dalam kompetisi bernyanyi akan selalu menasehati para pesertanya agar bernyanyi dengan sepenuh jiwa. Para pelukis senior melukis dengan sepenuh jiwanya.   Para prajurit harus berjuang dengan sepenuh jiwa-raganya. Semua itu demi hasil yang maksimal Itu beberapa contoh nasehat tentang pentingnya seseorang   melibatkan jiwanya dalam berupaya dan bekerja.

Aman

Ayo!! ayoo…bisaaa…ayooo kamu bisa …kamu bisa !! Beberapa anak remaja bersorak memberi support ke temannya yang ragu untuk meluncur dengan Flying Fox.  Tak lama terdengar teriakan panjang, “Mamaaaa…aaaa”, dari suara remaja yang meluncur itu. Teman-temannya riuh bertepuk tangan mensupport keberaniannya.  “Kasihan anak itu, tampak beneran ketakutan”, komentar temanku. “Pada saat seseorang ketakutan biasanya nomer satu yang akan diingatnya pastilah orang yang bisa memberinya rasa aman. Dan mamanya anak itu yang dianggapnya paling aman untuk berlindung”, komentarku.

Hikmah

“Kemarin temanku mengeluh, musibahnya sedang beruntun tak henti, kasihan sekali”, kata seorang teman. “Katakan padanya agar tak putus asa... dia justru beruntung”, jawabku. “Hahh beruntung ? sedang kena musibah malah beruntung ?? kau ada-ada saja”, sahutnya terbeliak. “Iya beruntung sebab Allah sedang menunggu kedatangannya untuk bisa dipeluk-Nya”, jawabku lagi. “Maksudnya ?”, tanya dia lagi.

Baper

“Duuhhh dduuuhhh…gitu aja baper”, komentar teman. “Ya sudah, untuk mengaca saja, tak perlu ditiru. Baper (bawa perasaan) itu karena menempatkan dirinya terlalu tinggi…karena dirinya didominasi oleh ego-nya”, jawabku. “Nggak banget !! dikit dikit dipermasalahkan”, katanya lagi. “Orang yang baper itu sangat mudah tersentil. Mendengar suatu omongan atau jawaban yang senyatanya tak ditujukan kepadanya bisa saja menyebabkan dirinya merasa tersindir lalu menjadi kesal /nyolot /dongkol /berang/tersinggung”, kujelaskan.

Canggih

Zaman internet… Melalui benda kecil yang disebut sim card, siapapun akan tersambung sangat cepat kepada yang ditujunya, tanpa kabel tanpa bertemu fisik, canggih. Ketak-ketik nulis di medsos…. Ataupun media lain, beres sudah.

Diet

Sekarang zamannya para wanita mengutamakan penampilan, dari melakukan perawatan wajah, polesan make-up, pilihan pakaian sampai melakukan diet-dengan mengurangi atau bahkan menghindari beberapa jenis makanan. Banyak yang bersedia berkorban melawan nafsu makannya agar badannya menjadi ramping dan sehat. Jika berhasil tentu ada kebahagiaan tersendiri bagi pelakunya.     Semua  itu dilakukan agar indah dipandang… Alangkah lebih baiknya jika sekalian diet ego agar ruhaninya bersih dari noda.

Sang Maha Pengasih

“Haram !! jangan mengucap Selamat Tahun Baru”, kata temanku. “Apakah ucapan yang mengandung doa yang baik itu haram ? Ahh kau ini mau saja memakan doktrin yang selalu menakuti-nakuti, padahal agar kau nurut dan terikut pada alirannya”, jelasku. “Tapi yang ngomong guru agama”, katanya.

Resolusi

Resolusi “Memasuki tahun baru 2018 aku sudah membuat resolusi, semoga semua tercapai dengan lancar, aamiin”, kata seorang teman. “Termasuk resolusi untuk  peningkatan ruhani ?”, tanyaku.

Paket Lengkap

“Nggak disangka orang yang selama ini aku pandang hebat dan kaya raya ternyata bisa habis juga…”, kata temanku. “Semua manusia tanpa terkecuali pasti akan menghadapi suatu puncak masalah, selama dia masih hidup didunia maka masalah akan terus bermunculan. Dianggap bukan masalah jika dia mampu mengatasinya, jika tak mampu dia selesaikan itulah-dijuluki masalah”