Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Mengenal Diri

Mengenal diri dimaksud bukanlah diri jasmani yang berupa daging, air, darah, otot ini. Bukan diri yang jika telah ditinggalkan oleh sang nyawa kemudian membusuk menjadi bangkai tetapi   diri yang mengenal sifat ketuhanan, Tuhan yang pengasih dan penyayang, bukan Tuhan yang pembenci dan tukang murka. Yaa…diri adalah sang jiwa yang bernaung didalam raga. Untuk mengenal Tuhan tentu tak lepas dari mengenal sifat-sifat-Nya yang digambarkan dengan asma-asma-Nya. Dan semuanya Maha…sesuatu yang tak terhingga, tiada yang tak mungkin bagi-Nya. Perlu perenungan yang dalam untuk mampu memahami sifat Maha-Nya. Maha-Nya yang kadang masih diragukan oleh banyak orang.

Penderitaan

Penderitaan atau istilah populernya “ujian” (padahal berasal dari akibat perbuatannya sendiri) tak perlu ditakuti, sebab hal tersebut justru sarana belajar menjadi lebih cerdas, lebih kreatif, lebih baik, lebih kuat, lebih mampu evaluasi diri, lebih kuat iman dan yang sangat penting lebih paham betapa Kuasa-Nya Sang Pencipta. Contoh penderitaan akibat penyakit, pasti ada yang salah dalam menjaga tubuhnya, bisa karena terforsir, bisa salah pola makan, bisa juga salah kebiasaan mengkonsumsi sesuatu yang justru meracuni tubuhnya.

Cengeng

Jika kita lembek kepada diri sendiri   maka kehidupan yang akan keras kepada diri kita, sebab kehidupan itu sangatlah keras…begitu nasehat yang sering kita dengar. Keras dalam hal ini bukan harus bersikap beringasan ataupun kasar tetapi arti mendidik diri sendiri menjadi kuat adalah kuat jasmani/jaga kesehatan, kuat mental, kuat ruhani/spiritual. Sebab tanpa ketiganya tersebut akan cenderung menjadi cengeng dan mudah menyerah. Setiap menghadapi sedikit masalah langsung kecewa, mengeluh, sedih lalu menyerah ….ya bisa-bisa menyerah sebelum berperang. Padahal dari setiap permasalahan justru bisa belajar banyak hal. Tidak perlu takut menghadapinya sebab pasti akan berakhir juga.   Ketakutan justru akan menjauhkan dari Allah Sang Kuasa, takut itu karena tidak yakin akan Kuasa-Nya. Orang yang gigih adalah orang yang telah pernah bergulat dengan berbagai permasalahan.

Mencari Kesalahan Diri Sendiri

Hal yang paling sulit bagi setiap manusia adalah kemampuan mencari kesalahan pada dirinya sendiri. Ibarat gajah berada dipelupuk matanya tak terlihat. Kenapa bisa ? Karena ego-nya yang menutupinya. Egonya selalu mengatakan bahwa dirinya tak pernah salah dan yang bersalah adalah orang lain. Celakanya dirinya tidak merasa telah dipermainkan oleh egonya sendiri.

Dogma

“Ngeriii…di zaman sekarang ini orang merasa ringan saja melakukan kejahatan ya ? bahkan membunuh ibarat seperti hanya sekedar bertepuk tangan”, komentar seorang teman. “Kebanyakan orang sudah lupa menggunakan hatinya, selalu hanya berdasar logika saja. Padahal logika jika tak dilandasi dengan hati yang pengasih akan lebih dekat dengan nafsu angkara”, aku ikut berkomentar. “Iya ya, hanya demi kepuasan sesaat, yang penting rasa amarah dan kebenciannya terlampiaskan”, kata yang lain.

Maha Mendengar

“Vonis dokter menjadikanku down, entahlah aku bisa hidup berapa lama lagi”, keluh seorang teman. “Kenapa mesti down ? Apa yang kau takutkan ?”, jawabku. “Entahlah, aku nggak tahu mesti ngomong apa…campur aduk”, katanya sedih. “Oke sekarang cobalah tenang dan renungkan ya !! Semua peristiwa posisinya selalu sama yaitu akan mengaduk-aduk pikiran manusia menyebabkan sedih, senang, pahit, getir, bahagia, puas, menderita, dll. Nah jika tertimpa peristiwa sakit maka yang muncul resah gelisah kawatir takut, begitu kan ? itu semua karena pikiranmu terkalahkan oleh rasa sakitmu. Maka lawanlah rasa sakitmu, rasa takutmu ! jangan sampai dirimu yang kalah. Buang jauh-jauh pikiran diriku sakit ganti dengan ‘aku sehat’…ulangi dan ulangi setiap muncul kembali”, saranku. “Tapiii…”, jawabnya masih ragu.