Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Mihiill Bingiiittt

“Duuhh aku masih saja kesulitan mengenyahkan rasa dongkol dan kesal menghadapi suatu kejadian, padahal aku tahu jika membiarkan rasa dongkolku lama kelamaan bisa berdampak buruk   pada kesehatanku”, keluh seorang teman. “Itu wajar. Sudah bagus kau mulai paham bahwa pembiaran tsb bisa mengganggu kesehatanmu”, jawabku. “Dulu seringkali aku terserang   maag, sekarang setelah mulai mampu mengikis rasa dongkolku maagku   sudah jarang kambuh…inginku sama sekali tak terganggu, bisakah ?”, tanya dia lagi. “Bisa banget. Jika kita mengerti bahwa setiap pribadi pasti berproses sama saja sebenarnya kita ini selalu melihat orang lain berproses, lalu kenapa kita harus ikut dongkol atas proses orang lain ?”, tanyaku.

Pencitraan

Mengikuti berita akhir-akhir ini sepertinya banyak yang merasa terkecoh oleh pencitraan seseorang yang menjadi tokoh idolanya. Banyak yang tidak menyangka bahwa orang/sosok tersebut bisa melakukan atau tertimpa suatu kejadian yang tak mengenakkan, semua itu dikarenakan terlanjur termakan pencitraan hingga melupakan bahwa mereka juga manusia biasa yang selalu berproses. Terlanjur menganggap mereka adalah idola sehingga semua yang dilakukannya dianggap selalu benar dan ideal. Lupa bahwa mereka manusia biasa yang tak luput dari suatu kesalahan.

Keberagaman

Puluhan tahun bekerja dibidang fashion membuat jiwaku selalu menyukai keberagaman. Fashion selalu menampilkan aneka rupa mode dan gaya yang indah dipandang mata, mode yang selalu berganti, dunia terasa sangat dinamis. Seperti juga dalam melihat budaya diseluruh dunia dengan aneka bentuk, adat istiadat dan ragamnya yang elok dipandang mata.  Seandainya semua mampu mempertahankan ke aneka rupaan semua ragam budaya   itu pastilah setiap manusia akan semakin kaya wawasan dan ilmu pengetahuan, bisa saling belajar, bertukar ide maupun karya. Terbiasa bergaul dengan semua suku, ras, agama, etnis menambahku kaya khasanah dan hidupku menjadi tak menjemukan.

Waspada

Selalu ada hikmah jika mampu melihat ke-kedalaman suatu peristiwa. Pada babak penyisihan 10 besar di kompetisi Indonesian Idol peserta yang bersuara merdu justru tak terpilih oleh voting sms   pemirsa dan lalu tersingkir, kelima juri sampai menitikkan air mata menyesalkan hasil tersebut. Kenapa peserta dengan kualitas suara yang bagus justru tak terpilih oleh masyarakat Indonesia …itulah keluhan para juri.  Sayapun sebagai pemirsa kaget sebab justru penyanyi dengan kemampuan pas-pasan masuk kedalam babak selanjutnya.  Bahkan salah satu juri berkomentar : “Ternyata di Indonesia ini popularitas bisa mengalahkan kualitas”.

Persatuan

Melihat kompetisi di Indonesian Idol yang semakin seru, menampilkan bibit-bibit putra Indonesia yang bersuara merdu, sangat membanggakan. Pada satu sesi para peserta harus berduet, juri memberi pujian kepada sepasang peserta :  “Ini yang disebut duet yang sukses, masing-masing mampu menurunkan egonya sehingga bisa muncul penyatuan chemistry,   suaranya menjadi paket harmony yang bagus sekali, kalian hebat !!”. Hhmm…dalam kehidupan sehari-hari nasehat itupun semestinya berlaku.  

Kehendak

Manusia dizaman sekarang ini dipenuhi dengan kehendak, apalagi iming-iming gemebyarnya dunia yang selalu tersaji bersliweran. Semua berebut ingin menikmatinya. Segala bentuk media menyediakan sarana untuk mempertunjukkan kehidupan bak surga.  Gaya hidup hedonis, bergaya sosialita, yang seolah itulah kehidupan nyata yang harus ditiru semua orang. Dianggapnya itulah hidup bahagia yang senyatanya. Para penikmatnya tak pahami apa dibalik layar sesungguhnya.

Norma

Zaman sekarang norma dan sopan santun banyak dilanggar dengan entengnya. Tak ada lagi rasa sungkan dan malu berbuat hal yang merugikan dan menjahati orang lain. Yang penting hatinya merasa terpuaskan telah melakukan segala keinginannya. Banyak yang tak lagi paham beda antara keinginan vs kebutuhan, sebab hanya gengsi dan keserakahan yang diutamakan. Norma berhubungan dengan rasa dan rasa akan peka jika bertumbuh dari jiwanya. Jika jiwanya selalu terkubur oleh logikanya maka norma dan sopan santun dengan mudah  dilanggarnya.