Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Karma

Hukum karma berlaku mutlak dan tidak ada seorangpun yang dapat menghindarinya, bersama waktu maka semua akan terbuktikan. “Ahh itu kan keyakinan agama anu”, ada yang berkomentar begitu. Ya karna dirinya belum mempelajari maksud kitab agamanya sendiri dengan cermat sehingga tidak memahaminya. Atau memang egonya yang masih kuat sehingga tidak mampu melihat kekurangan dirinya. Karma selalu disebutkan didalam setiap kitab agama   (Please baca juga kitab agama yang lain agar tahu). Perbedaannya hanya pada bahasa, pada gaya kalimat penjelasannya. Tentu masing-masing karena disesuaikan menurut budaya dan era zamannya saja. Ada yang menjelaskannya dengan sebutan hukum sebab-akibat, hukum tabur-tuai, siapa yang berbuat baik maka akan mendapatkan kebaikan dan sebaliknya. Dan masih banyak kalimat lainnya tetapi essensinya sama.

Beda Atribut

Kepada sobat-sobatku, Walau aku menyusuri jalur yang berbeda denganmu tetapi aku yakin jalananmu juga seindah jalanan yang aku susuri. Kita hanya berbeda pemandangan sepanjang perjalanan, Kita hanya berbeda cara menyusun bekal diawal, Kita hanya berbeda jenis kendaraan, Tetapi rambu-rambu-Nya pastilah sama. Tak hendak melanggar ketentuan-Nya. Tidak meng-amini untuk menyakiti sesama makluk-Nya, apalagi keinginan membunuhnya. Diujung sana kita sama-sama menemukan sumbernya Rasa, Rasa Cinta-Nya, Hanya beda dikalimat penyampaiannya saja. hingga mampu mengasihi sesama tanpa sara, ku bisa merasakan keindahan yang sama, Getar keindahan cinta-kasih Illahi, Allah Sang Maha Pengasih. Sang Maha Penguasa Jagad Raya hanyalah Satu, Punyaku – Punyamu - Punya kita semua. Satu sama. SELAMAT MERAYAKAN NATAL buat sobat-sobatku yang merayakannya. Indonesia, 24des2018

Terus Benci ??

Temanku bercerita, kemarin dinasehati oleh kakak kandungnya : “Dik, menolong itu harus iklas walau kadang tidak dipandang oleh yang ditolong, tetapi dihadapan-Nya tetaplah baik, jadi tidak perlu menyesal telah menolong walau malah kepenthung”. Kujawab “Saya setuju…Nasehat mas-nya sangat bagus dan walau kepenthung tidaklah perlu kecewa, sakit hati atau bahkan membenci orang itu. Sebab seluruh yang terjadi di alam ini adalah suatu rangkaian sebab dan akibat, siapa menabur pasti akan menuai, diapun akan menuai apa yang dia tabur. Nah jikalau kau menolong kemudian dia malah memburukkanmu dan kau membencinya artinya kaupun juga menabur kebencian dan kau akan menuai kebencian dikemudian”.

Met Hari Ibu

Aku punya cinta, Aku tak menuntut cinta, Tetapi aku memperoleh cinta-Nya yang berlimpah, Dan aku menyebarkan cinta-Nya keseluruh makluk-Nya lewat doa-doa yang kupanjatkan setiap hari dengan sepenuh cinta kepada-Nya. Semoga getaran cintaku     kepada seluruh perempuan teman-temanku, dan para istri dari teman-temanku yang lelaki menyambangi jiwa-jiwa mereka. Jiwa-jiwa yang penuh cinta-Nya juga. Cinta Sang Illahi. SELAMAT HARI IBU, Kawan-kawanku semua. *Ketulusan itulah bentuk perjuangan. Indonesia. 22des2018

Musibah ??

Dizaman sekarang ini hawa nafsu menjadi favorit banyak manusia. Dijadikan peran utama didalam tingkah dan lakunya. Definisi kebaikan dan keburukan menjadi bias bagi para pelakunya. Manusia yang sadar tentu tahu batas dan lekas bertobat begitu terlanjur melakukan perbuatan yang mencederai manusia lainnya, berusaha sekuat tenaga tak mengulanginya. Sebaliknya manusia yang masih ingkar kepada Sang Pencipta akan berfokus pada pemuasan tuntutan hawa nafsunya sendiri.

Pelajaran dibalik Hikmah/Tabir

Kita seluruh rakyat Indonesia bahkan mungkin dunia sebenarnya sedang diberi banyak pelajaran lewat tatanan alam semesta. Ada yang kemudian sudah mampu memahami tetapi masih juga banyak yang tidak mampu pahami-karena hidupnya masih terkungkung pada nafsu-nafsunya sehingga tidak mampu melihat dengan terang. Dari berbagai realitas yang terjadi disekitar kita, sesungguhnya dinegri ini sedang berlangsung segala pelajaran dibalik makna/tabir agar manusia menjadi semakin cerdas.

Sadar

Manusia yang sadar adalah manusia yang selalu mempertimbangkan hati nuraninya didalam bertindak. Hati nuraninya adalah sumber rasa-Nya. Rasa kemanusiaan, rasa toleransi, rasa keadilan, rasa menghargai, rasa menyayangi hanya bisa timbul dari kedalaman hati nurani, tanpa membangkitkan nurani maka belumlah lengkap sebagai manusia seutuhnya. Manusia yang belum sadar cenderung   memuaskan nafsu-nafsunya. Semua keinginannya akan diikutinya, hasratnya menuntut untuk dipuaskannya, kesentil sedikit langsung meluap, emosinya labil, mudah marah dan emosi, sukanya menuding kesalahan pada orang lain tanpa mampu melihat kesalahannya sendiri. Egonya tebal dan selalu mendahului dalam segala tindak dan lakunya. Tak menerima jika dirinya dikritik ataupun dinasehati, menempatkan aku-nya sangat tinggi. Ujungnya menjadi sombong tetapi tak menyadari.