Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Bahasa

“Nggak disangka tasku kembali utuh seisinya…kemarin aku nyariiiis, padahal aku berdoa dengan bahasa daerahku saking paniknya, doaku didengar-Nya kali ya ? sehingga ada yang menyelamatkanku”, temanku menceritakan pengalamannya saat dijambret. “Kau ini lucuuu, ada-ada saja…Ya jelas semua doa dengan bahasa apapun pasti sampai kepada-Nya, Allah itu Maha Tahu. Semua yang kau katakan hanya dalam hati pun Dia tahu. Menurutmu ada ya Allah yang cuma tahu satu bahasa ? berarti nggak Maha dong ?”, jawabku. “Heheee hanya meyakinkan diriku sendiri saja”, katanya lega… “Arti Maha itu tak terbatas, masak ya hanya gara-gara sebuah bahasa lalu doa seorang manusia tidak didengar-Nya ? Manusia itu ciptaan-Nya,  semua yang Dia ciptakan pasti diketahui-Nya sampai detil dan dikasihi-Nya, Dia Maha Segala…”, jawabku lagi. “Iya yaaa…arti Maha itu tak terbatas ya. Apalagi ada ribuan macam bahasa manusia didunia ini, tentu Dia tahu semuanya ya ? ”, katanya. “Betul…kau bisa berdoa menggunakan bah...

Selamat Natal

Kepada seluruh kawan dan kerabat yang merayakannya, dengan sepenuh ketulusan saya mengucapkan : Selamat merayakan Natal. Salam damai sejahtera. Allah melimpahkan kepada setiap umat-Nya yang penuh cinta tanpa memandang agama, Hanya kepada manusia yang berhati penuh kelembutan dan kehalusan budi, tiada dipenuhi kecurigaan dan kebencian…maka Allah  berkenan melimpahkan berkah-Nya. Salam bahagia. Indonesia 241217

Jarak

“Akhir-akhir ini hatiku berasa tumpul. Sebelumnya setiap berdoa air mataku sampai bercucuran saking merasa sangat dekat dengan-Nya, kenapa sekarang begini ya ?”, keluhnya. “Kau hebat, sudah mampu merasa kehilangan kedekatan dengan Sang Kuasa. Memang kelemahan semua manusia pada saat merasa hidupnya mulai enak maka justru menjadi berjarak dengan-Nya. Padahal disaat sedang merasa terpuruk bisa sampai bersujud-sujud dan merengek

Drone

Salah satu temanku menceritakan pengalamannya, “Aku legaaa…ternyata formula darimu terbukti nyata. Waktu itu nyarisss tetapi disaat detik-detik terakhir makbedunduk jreengg … semua selesai, beres tepat waktu. Padahal sebelumnya sempat berasa mau kiamat…nggak ngerti lagi harus berbuat apa. Super berserah itu ternyataaaa”. Sambil senyumnya mengembang. “Sekarang semakin percaya bahwa Allah Maha ?”, tanyaku ikut senang. “Iya, aku berasa ingin menangis jika mengingat semua itu, menangis terharu”, jawabnya. “Iman goyah karena manusia full hanya

Belajar dari Kucing Liar

Ada kucing liar yang sering datang kerumah, sangat galak dan siapapun yang mendekatinya langsung dicakarnya. Para tetangga menjulukinya kucing preman. Bahkan pernah kucingku sampai lunglai keempat kakinya  tak mampu berdiri beberapa hari setelah diserangnya. Diawal agak jengkel juga kepada si kucing liar ini, tetapi aku berpikir bisa jadi karena tak pernah disentuh oleh manusia maka tidak menjadi akrab. Setelah sering kuberi makan, lama-lama mau disentuh, dielus dan sekarang sangat jinak denganku bahkan kemudian aku latih berteman dengan kucingku sampai keduanya akrab. Seseorang yang saling menghargai dan mengasihi dengan tulus mestinya

Memanjakan Lidah

"Maaf aku tak jadi ikut pergi. Aku sakit, dokter bilang akibat tidak menjaga asupan makanan nih", temanku telpon membatalkan janjian. "Semoga lekas sembuh. Jangan suka memanjakan lidah lagi ya", kataku. "Iya nih, nyesel jadinya", jawabnya.  "Kau beruntung masih mampu menyesal karena sadar, bahkan memanjakan lidah bisa berakibat buruk pada lahir dan bathin lho", kukatakan lagi.  "Ooo ? Kenapa bisa begitu ?", tanya dia.   "Memanjakan lidah karena semua makanan di-embat, lupa kebutuhan pencernaan dan tubuhnya sehingga menyebabkan penyakit. Bisa diare, maag, kolesterol, tekanan darah tinggi, jantung, dll. Itu akibat ke lahirnya/raganya. Ada juga memanjakan lidahnya sehingga berefek ke bathin, contoh

Tukang Iri

“Heran?! dari dulu selalu saja orang itu nyinyir dan sinis jika berkomentar”, ujar salah satu teman. “Heheee…Orang yang sukanya nyinyir sebenarnya hatinya dipenuhi rasa iri bahkan dengki karena dia tak mampu melakukan hal yang sama apalagi melampauinya, maka dia berusaha menjatuhkannya dengan cara bernyinyir ria agar orang lain tampak jelek. Itu yang sebenarnya terjadi”, kujelaskan kepada mereka. ”Bener juga ya”, kata mereka. “Begitulah. Sedangkan tanda orang yang tulus jika melihat orang lain sukses pasti dirinya merasa ikut senang bahkan mensupportnya”, jawabku. “Iya ya. Mestinya lebih baik belajar dan cari tahu kiatnya agar bisa sama suksesnya”, kata salah satunya. “Ya betul sekali. Itulah ciri orang yang selalu meninggikan egonya, gwe nggak mau tampak kalah dari yang lain”, kujelaskan lagi. *Ya Allah, ego selalu menggoda manusia dengan berbagai cara, bahkan dengan cara yang paling halus hingga dirinya tak menyadarinya. Bimbinglah kami Ya Allah. Bumi Pertiwi Ind...

Memaafkan

“Dendamku ke orang itu nggak bakal hilang, jahat banget tuh orang”, kata seorang teman. “Pasti kau merasa capek menyimpan dendam itu, hatimu tak bisa sejuk, pikiran panas membara…iya kan ?”, tanyaku. “Habisnya kalau mengingat tindakannya kepadaku, uuuhh…”, katanya masih gusar. “Maafkanlah dia, maklumi dia yang sedang dikuasai hawa nafsunya. Jangan seperti dia, lebih baik bersihkan pikiranmu dan hatimu dari nafsu-nafsu yang mengotori, tirukan dirimu seperti sifat Allah Sang Maha Pengampun. Ambil pelajaran positifnya bahwa kau masih kurang pandai dalam melihat kualitas manusia lain sehingga masih bisa tertipu”, kujelaskan lagi. *Ya Allah, sehebat-hebatnya pemikiran manusia maka tetap harus mendengar kata hatinya, karena Kau yang membisikkannya. Bumi Pertiwi Indonesia, 61217

Pinjaman

“Aku sedang habis-habisan, ketipu orang…”, dia bicara pilu begitu aku sampai didepan pintu rumahnya. Lalu dia menceritakan pengalamannya itu. “Wajar jika kau sedih dan kecewa, sama-sama menghabiskan waktu, jangan bersibuk dengan rasa sedih dan marahmu, please cepat lupakan dan sibuklah dengan iktiar hingga kau bangkit lagi, agar tak rugi waktu !!”, saranku. “Tapi keenakan orang itu, dia enak-enakan menikmati hartaku”, katanya kesal.

Nge-gym

“Badankuu pegal semua, sakiiiittt….maklum tak pernah olah raga”, kata teman yang kemarin baru memulai latihan nge gym. “Tak apa pegal, itu hanya sementara…nanti jika kau telah rutin latihan maka tak akan terasa sakit lagi”, kataku kepadanya. “Iya nih sakitnyaaa…”, keluhnya. “Itulah rasa sakitmu jika baru mengawali latihan olah raga jasmani. Seperti itu juga rasa sakitmu diawal kau latihan olah raga ruhani. Saat kau harus melawan dirimu sendiri, egomu, hawa nafsumu…lawan semua pemikiran negative-mu hingga tersisa hanya yang positif”, kujelaskan. “Oohh begitu-kah ? ya ya aku mengerti”, jawabnya senang. “Nanti jika sudah terbentuk polanya maka menjalaninya akan terasa biasa saja, maka biasakan melihat segala hal dari sisi positif…membentuk pola yang positif, maka kau akan selalu bahagia.”, kujelaskan lagi. Bumi Pertiwi Indonesia, 61217

Tak Pernah Salah

Kepada Kawan… Kau mengeluh “Allah tak sayang lagi kepadaku”… mengeluh lagi,“Allah sedang mengujiku”, kalimat itu hanyalah cara penyampaian kepadamu, sebuah bahasa yang diperhalus agar kau tak menjadi lebih marah dan kecewa, agar kau bisa ikhlas melaluinya.